ABSTRAK
Klasifikasi dan identifikasi adalah dua hal yang berbeda
tetapi saling berhubungan dalam taksonomi. Klasifikasi dapat diidentifikasikan
sebagai penyusunan organisme kedalam grup taksonomi(taksa) dengan berdasarkan
persamaan atau hubungan. Klasifikasi organisme prokariota seperti bakteri
memerlukan pengetahuan yang didapat dari pengalaman dan juga teknik observasi,
sifat biokimia, fisiologi, genetik dan morfologi yang sering penting untuk
menggambarkan sebuah takson. Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme
yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan
alat bantu untuk dapat melihatnya seperti mikroskop, lup dan lain-lain. Cakupan
dunia mikroorganisme sangat luas, terdiri dari berbagai kelompok dan jenis,
sehingga diperlukan suatu cara pengelompokan atau pengklasifikasian.
Key word: Klasifikasi, identifikasi,mikroba, mikroorganisme.
PENDAHULUAN
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang tidak
dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan alat bantu
untuk dapat melihatnya seperti mikroskop, lup dan lain-lain. Cakupan dunia
mikroorganisme sangat luas, terdiri dari berbagai kelompok dan jenis, sehingga
diperlukan suatu cara pengelompokan atau pengklasifikasian.
Klasifikasi adalah suatu istilah yang berkaitan dan sering
kali digunakan atau dipertukarkan dengan taksonomi. Taksonomi adalah ilmu
mengenai klasifikasi atau penataan sistematis organisme kedalam kelompok atau
kategori yang disebut taksa (tunggal, takson) tetapi penyusunan taksonomi
mikroorganisme mensyaratkan diidentifikasi sebagai mana mestinya dan diberi
nama. Kegiatan secara keseluruhan, yakni tentang pengklasifikasian penamaan dan
pengidentifikasian mikroorganisme, disebut sebagai sistematika mikroba.
Menyusun sistematik dalam dunia mikroorganisme bukanlah
pekerjaan yang mudah kesulitan pertama yang kita hadapi ialah menentukan apakah
mikroba itu golongan hewan atau golongan tumbuhan. Setelah leeuwenhoek
menyelami dunia mikroorganisme , sarjana Zoologi seperti Muller (1773) dan
erlenberg (1838) menggolongkan bakteri pada protozoa. Baru pada tahun (1873),
Cohn sarjana botani bangsa Jerman, mengetahui adanya ciri-ciri yang menyebabkan
ia lebih condong menggolongkan bakteri (salah satu mikroorganisme) pada
tumbuhan. Klasifikasi bakteri secara agak lengkap pada tahun 1875, dan sejak
itu diadakan penyempurnaan secara berangsur-angsur sampai sekarang.
Banyak kesulitan dalam mengklasifikasikan mikroorganisme. Misalnya
dalam klasifikasi bakteri. Kriteria dalam kalasifikasi berbeda dengan
mengklasifikasikan tumbuhan tingkat tinggi dan hewan tingkat tinggi yang
didasarkan terutama pada sifat-sifat marfologisnya. Tetapi hal ini sulit
dilaksanakan pada bakteri, sehingga klasifikasi bakteri di dasarkan sebagian
pada sifat-sifat morfologi, dan sifat-sifat fisiologinya termasuk imunologi.
Banyak bakteri di bawah mikroskop menunjukkan bentuk
morfologi yang sama, tetapi sifat-sifat fisiologi mereka berlainan sama sekali.
Ada beberapa golongan bakteri yang sama bentuknya, tetapi yang satu dapat
mencernakan asam amino tertentu, sedangkan yang lainnya tidak. Ada pula suatu
golongan yang dapat menyebabkan suatu penyakit, sedang golongan yang lain
tidak. Maka jelaslah bahwa kesukaran kita untuk menetapkan spesies berdasarkan
sifat-sifat morfologi saja.
Rumusan Masalah
Adakah peranan penting mikroba bagi kehidupan.
Tujuan
Ø Mengetahui klasifikasi dan
identifikasi suatu mikroorganisme
Ø Mengetahui manfaat mikroorganisme bagi
kehidupan.
PEMBAHASAN
Klasifikasi dan Identifikasi
Dalam semua cabang biologi diperluan pencirian, klasifikasi
dan identifikasi. Klasifikasi merupakan proses untuk mengenali dan
mengelompokkan organisme hidup. Klasifikasi merupakan bagian dari bidang ilmu
sistematik. Tujuan klasifikasi ialah mengatur kedudukan dari berbagai organisme
di alam. Jika diketahui ciri-ciri suatu mikroorganisme, maka dapat dilakukan
perbandingan sehingga terlihat persamaan dan juga perbedaan dnegan organisme
lainnya. Hal ini dapat disamakan dengan membuat tabel periodik bagi unsur kimia
sehingga terlihat keterkaitan antara unsur kimia tersebut.
Klasifikasi dan identifikasi mikroorganisme haruslah
diketahui terlebih dahulu karakteristik atau ciri-ciri mikroorganisme. Oleh
karena ukurannya yang sangat kecil, tidaklah mungkin bagi kita untuk
mempelajari 1 mikroorganisme saja, sehingga yang dipelajari adalah
karakkteristik suatu biakan yang merupakan populasi dari suatu mikroorganisme.
Ciri-ciri utama dari suatu mikroorganisme dikelompokan
sebagai berukut : .
1. Morfologi
Mikroba pada umumnya sangat kecil : ukurannya dinyatakan
dalam mikrometer (
m) .
1 m = 0,001 mm
Oleh karena ukurannya yang kecil diperlukan mikroskop untuk
melihat mikroba. Mikroskop yang digunakan tergantung pada kecermatan yang
diinginkan oleh peneliti.
2. Sifat Kimiawi
Sel terdiri dari berbagai bahan kimia. Bila sel mikroba
diberi perlauan kimiawi, maka sel ini memperlihatkan susunan kimiawi yang
spesifik. Sebagai contoh, bakteri Gram negatif memiliki lipopolisakarida dalam
dinding selnya, Sedangkan bakteri Gram positif tidak. Sebaliknya pada banyak
bakteri Gram positif terdapat asam teikoat. Bahan kimia ini tidak ditemukan
pada gram negatif. Dinding sel fungsi dan algae berbeda dari bakteri. Pada
kelompok virus, pembagian dilakukan berdasaran asam inti yang dikandung, apakah
merupakan DNA atau RNA
3. Sifat Biakan
Zat hara yang diperlukan oleh setiap mikroorganisme berbeda
ada mikroorganisme yang hanya dapat hidup dan tumbuh bila diberikan zat hara
yang kompleks (serum, darah). Sebaliknya ada pula yang hanya memerlukan bahan
inorganik saja atau bahan organik (asam amino, karbohidrat, purin, pirimidin,
vitamin, koenzim) selain itu beberapa mikroorganisme hanya dapat tumbuh pada
sel hidup, berupa inang, telur, bertunas, biakan jaringan.
4. Sifat Metabilisme
Proses kehidupan dalam sel merupakan suatu rentetan reaksi
kimiawi yang disebut metabolisme. Berbagai macam reaksi yang terjadi dalam
metabolisme dapat digunakan untuk mencirikan mikroorganisme
5. Sifat Antigenik
Bila mikroorganisme masuk kedalam tubuh, akan terbentu
antibodi yang mengikat antigen. Antigen merupakan bahan kimia tertentu dari sel
mikroba. Antibodi ini bersifat sangat spesifik terhadap antigen yang
menginduksinya. Oleh karena mikroorganisme memiliki antigen yang berbeda, maka
antibodi dapat digunakan untuk mencirikan (rapid indentification) terhadap
mikroorganisme. Reaksi ini sangat sepesifik sehingga dapat disebut sebagai lock
and key system.
6. Sifat Genetik
DNA kromosomal mikroorganisme memiliki bagian yang konstan
dan spesifik bagi mikroorganisme tersebut sehingga dapat digunakan untuk
pencirian mikroorganisme.
Susunan basa DNA
Untuk perbandingan di gunakan mol % G+C
7. Patogenitas
Mikroba dapat menimbulkan penyakit, kemampuannya untuk
menimbulkan penyakit merupakan ciri khas mikroorganisme tersebut selain itu
terdapat pula bakteri yang memakan bakteri lainnya (Bdellovibrio) dan
virus (bakteriofag)yang menginfesi dan menghancurkan bakteri.
8. Sifat Ekologi
Habitat merupakan sifat yang mencirikan mikroorganisme.
Mikroorganisme yang hidup di lautan berbeda dengan air tawar. Mikroorganisme
yang terdapat dalam rongga mulut berbeda dengan saluran pencernaan.
Perkembangan Klasifikasi
Pada klasifikasi “Five-kingdom System. Pembagian didasarkan
pada cara pengambilan zat hara yaitu :
a. Forosintesis
b. Absorpsi
c. Ingesti
Prokariot termasuk dalam Monera, cara mengambilan zat hara
tidak melalui ingesti. Yukariot uniseluler termasuk protista, ketiga macam
pengambilan zat hara terlihat dalam kelompok ini. Mucroalgar bersifat
forosintetik, Protozoa dengan ingesti dan protista lainnya dengan absorpsi.
Selain itu ada pula yang melakukan kombinasi. Mikroorganisme masuk dalam :
a. Monera (bacteria dan
cyanobacteria)
b. Protista (microalgae dan
protozoa)
c. Fungsi (yeasts dan
mold)
Tabel. Perkembangan Klasifikasi
Two-Kingdom
system
Lennaeus
|
Four-Kingdom
System
Capeland
|
Five-Kingdom
system
Whitaker
|
Animalia
Plantae
|
Monera
Protoctista
Metaphyta
Metazoa
|
Monera
Protista
Plantac
Fungsi
Animalia
|
Koefisien Kesamaan
Kesamaan ini dapat dinyatakan dalam derajat kesamaan atau
perbedaan. Derajat perbedaan sangat berguna oleh karena menunjukkan beberapa
banyak organisme yang diteliti berbeda dengan organisme lain. Dengan mengetahui
koefisien kesamaan dapat disusun Cluster dari organisme yang serupa
Beberapa metode utuk menentukan derajat kesamaan
a. Cluster analysis
b. Phenogram / dendrogram
c. Ordination methods
Menggunakan Principal component analysis
d. Similarity Matrix
Keterkaitan Sifat Genetik
Metode klasifikasi yang paling cermat adalah keterkaitan
sifat genetika anta organisme. Metode ini paling obyektif dan didasarkan pada
DNA. Pada tahun 1960, cabang ilmu yang disebut biologi molekuler menggunakan
teknik untuk melihat kesamaan DNA antar organisme. Pada mulanya kesamaan yang
dibadingkan hanyalah % mol G + C saja. Organisme yang berkaitan erat memiliki %
G +C yang sama, sebaliknya organisme yang jauh berbeda memiliki nilai % G + C
yang berbeda pula. Namun demikian, organisme yang tidak berkaitan mungkin saja
memiliki % G + C yang sama. Oleh karena itu dicari metode perbandingan yang
lebih cermat dengan cara membandingkan urutan dari nukleotida. Urutan
nukleotida inilah yang merupakan ciri dasar suatu organisme.
Metode yang sering digunakan untuk melihat keterkaitan
genetik adalah :
- Homologi DNA
DNA dipanaskan sehingga terurai menjari untaian tunggal.
Untaian tunggal ini kemudian dicampur dengan organisme lainnya dan didinginkan
kembali. Bila dua organisme ini berkaitan erat maka akan terbentuk
Heterodupleks. Ini berarti untaian dari satu organisme akan berpasangan dengan
untaian dari organisme lainnya. Bila tidak ada keterkaitan tidak akan terlihat
heterodupleks. Metode ini paling berguna dalam tingkat klasifikasi species.
- Homologi RNA ribosom dan ribosomal RNA oligonukleotida
Dua organisme dapat saja tidak erat kaitannya, tetapi masih
memperlihatkan homologi DNA. rRNA yang disandi oleh sebagian DNA yang disebut
sebagai RNA sistron. Pada bakteri ternyata rRNA cistron ini “highlyy conserved”
lestari. Ini berarti bahwa selama evolusi cistron ini memperlihatkan perubahan
yang lebih sedikit di badingkan dengan bagian DNA yang lain
Taksonomi Mikroba
a. Dasar Pengelompokan
Taksonomi merupakan cara atau upaya pengelompokan jasad
hidup di dalam kelompok atau takson yang sesuai. Pertama kali pengelompokan ini
hanya untuk lingkungan tumbuh-tumbuhan dan hewan, tetapi ternyata bahwa untuk
mikroba pun dapat digunakan.
Mikroba sesuai dengan bentuk dan sifatnya termasuk kedalam
Dunia tumbuh-tumbuhan. Sehingga kalau sebelumnya dunia tersebut hanya terbagi
kedalam dua kelompok besar yaitu :
1. Monocotyledoneae, yaitu
tumbuh-tumbuhan yang mempunyai keping biji tunggal.
2. Dicotyledoneae, yaitu
tumbuh-tumbuhan yang mempunyai keping biji dua, maka sekarang akan bertambah
dengan 1 kelompok besar lainnya.
3. Acotyledoneae, atau
tumbuh-tumbuhan tanpa keping biji, yaitu Cryptogamae (kriptos =
tersembunyi/tidak ada atau tidak nampa, gamae = alat perkembangbiak).
Mikroba termasuk kedalam kelompok ke-3 tersebut sesuai
dengan sifat alat untuk perkembangbiakannya.
Dari segi mikrobiologi sendiri, dunia Mikroba terbagi
menjadi dua kelompok besar lainnya, pembagian ini berdasarkan kepada ada
tidaknya inti, baik yang sudah terdiferensiasi ataupun yang belum. Yaitu :
1. Prokaryota, yaitu kelompok
mikroba yang tidak mempunyai inti yang jelas atau tidak terdiferensiasi.
Kedalam kelompok ini termasuk :
a) Bakteria,
b) Mikro-alga biru-hijau (BGA
= blue-green algae),
2. Karyota, yaitu kelompo
mikroba yang sudah mempunyai inti yang jelas atau sudah terdiferensiasi.
Kedalam kelompok ini termasuk :
a) Jamur, termasuk didalamnya
ragi,
b) Mikro-alga lainnya
Walaupun ada kelompok kehidupan atau jasad lain yang
dianggap hirup berdasarkan kepada bentuk dan sifatnya tidak sama dengan mikroba
tetapi mengingat kepentingan dan asosiasi kehidupannya, ada dua kelompok besar
lain yang umumnya dimasukkan kedalam Dunia Mikroba yaitu :
1. Protozoa
2. Virus
Klasifakasi Bakteri
Umumnya berbentuk 1-sel atau sel tunggal atau uniseluler,
tidak mempunyai klorofil berkembangbiak dengan pembelahan sel atau biner.
Karena tidak mempunyai klorofil, bakteri hidup sebagai jasad yang saprofitik
ataupun sebagai jasad yang parasitik. Tempat hidupnya tersebar di mana-mana,
sejak di udara, di dalam tanah, didalam air, pada bahan-bahan, pada tanaman
ataupun pada tubuh manusia atau hewan.
Kriteria untuk Klasifikasi Bakteri
Kriteria sesuai untuk tujuan klasifikasi bakteri termasuk
sifat-sifatnya telah diterangkan dalam bab terdahulu, informasi yang penting
dapat diketahui secara mikroskopis dengan melihat lapisan sel dan ada atau
tidaknya struktur khusus misalnya spora atau flagella. Prosedur pewarnaan
seperti pewarnaan gram dapat memberikan perkiraan bakteri memiliki kekerabatan
yang dekat. Hal ini merupakan petunjuk awal bahwa keragaman kimiawi DNA dari
organisme yang berbeda dapat menjadi indikasi adanya kekerabata genetik. Studi
fisik membuktian bahwa kekerabatan DNA dari organisme yang sama dapat dikenal
dengan tingkat kemampuan kromosom DNA untuk dikawin silangkan.
Tabel . Tingkat Taksonomi
Tingkatan Resmi
|
Contoh
|
Kingdom
|
Prokaryotae
|
Divisi
|
Gracilicutes
|
Klas
|
Scotobacteria
|
Ordo
|
Eubacteriales
|
Famili
|
Entobacteriaceae
|
Genus
|
Escherichia
|
spesies
|
Coli
|
Penyusunan urutan DNA telah menjadi prosedur rutin di
laboratorium dan perbandingan susunan DNA diantara beragam gen dapat
menggambarkan hubungan mereka perbedaan susunan DNA diantara gen-gen yang
tersebar secara cepat dapat digunakan untuk menentukan jarak genetik dari
gen-gen yang berhubungan dekat, dan perbedaan susunan di antara gen-gen yang
tersebar secara lambat dapat digunakan untuk mengukur hubungan dalam kelompok
bakteri yang hubungannya jauh.
Ribosom memiliki pesan penting dalam sintesa protein. Gen
penanda RNA ribosom dan protein ribosom telah diturunkan melalui evolusi dan
telah disebarkan lebih lambat daripada gen kromosom lainnya. Perbandingan
susunan dari 165S RNA ribosom dari berbagai sumber biologis menunjukkan adanya
hubungan evolusi diantara organisme yang sangat beragam dan menunjukkan adanya
kingdom baru, yaitu Arecbaebacteria.
Penemuan terbaru, hibridisasi DNA dengan rangkaian
oligonukleotida padat telah digunakan untuk mengidentifikasi spesies.
Gambar Bentuk Sel Tunggal
Bakteri(1)coccus,(2)batang,(3)spiral.
Klasifikasi Virus
a. Virus Bakterial
Bakterifage (fage) adalah virus yang menginfeksi bakteri dan
hanya dapat bereproduksi di dalam sel bakteri. Kemudahan relatif dalam
penangannya dan kesederhanaan infeksi fage bakteri membuatnya menjadi suatu
sistem model bagi penelaahan patogenesitas virus maupun banyak masalah dasar di
dalam biologi, termasuk biologi seluler dan molekular serta imunologi
Fage pada hakekatnya terdiri dari sebuah inti asam nukleat
yang terkemas di dalam selubung protein pelindung. Reproduksi virus bakterial
yang virulen mencakup urutan umum sebagai berikut : adsorbsi partikel fage,
penetrasi asam nukleat, replikasi asam nukleat virus, perakitan
partikel-partikel fage baru, dan pembebasan partikel-partikel fage ini di dalam
suatu ledakan bersamaan dengan terjadinya lisis sel inang, fage-fage virulen
telah digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi bakteri patogenik.
b. Virus Hewan dan Tumbuhan
Virus hewan dan virus tumbuhan adalah parasit intraseluler
obligat yang sangat kecil. Setiap virus mempunyai sebuah inti pusat asam
nukleat dikelilingi oleh kapsid. Secara morfologis, virus hewan dan virus
tumbuhan dapat ikosashedral, halikal bersampul atau kompleks.
Proses replikasi virus dimulai dengan melekatnya virion pada
sel inang. Peristiwa ini disusul dengan penetrasi dan pelepasan selubung,
biosintesis komponen-omponen virus dan perakitan serta pematangan virion.
Proses ini diakhiri dengan pembebasan virus dari sel inang.
Sistem yang secara paling luas digunakan untuk klasifikasi
virus terlihat pada sistem ini, yang diperkenalkan oleh A. Loff dan kawan-kawan
dalam tahun 1962, virus dikelompokkan menurut sifat virionnya yaitu semacam
asam nukleat, bentuk susunan kapsid, ada tidaknya selubung dan ukuran kapsid.
Pembagian lebih lanjut didasarkan atas sifat-sifat lain virion itu, seperti
sejumlah untaian asam nukleat (satu atau dua, sifat pertumbuhan virus, seperti
sejumlah untaian asam nukleat (satu atau dua, sifat pertumbuhan virus, seperti
kedudukan tempat sintesis virus di dalam sel dan hubungan timbal balik antara
inang dan virus, seperti digambarkan oleh kisaran inang. Sistem ini dimaksudkan
untuk menggambarkan klasifikasi alami atau filogenik, berarti sistem ini
bukannya mencoba menggambarkan hubungan evolisoner atara virus-virus. Hubungan
yang sama sekali tidak jelas melainkan sistem ini menggolongkan virus
berdasarkan susunan biasa sifat-sifat kimiawi dan strukturnya yang merupakan
sifat tetap yang dapat ditentukan dengan cermat.
Klasifikasi Jamur
Bentuknya sel tunggal (misal pada ragi), kemudian serat atau
filamen (paling banyak di dapatkan), sampai dengan telah membentuk tubuh
lengkap yang dinamakan tubuh-buah (misalkan pada jamur merang. Mushrooms, dan
sabagiannya). Seperti bakteria, Jasad ini tidak mempunyai klorofil, karena dia
hidup secara saprofik ataupun parasitik
Klasifikasi Alga-Hijau
Bentuknya sama seperti BGA, walaupun ada beberapa yang sudah
mempunyai tubuh lengkap dengan bagian-bagian yang dinamakan akar batang dan
daun walau semuanya bersifat semu (Chara dan Nitella).
Didapatkan dimana-mana, terutama pada tanah yang lembab,
pada air, menempel pada tanaman ataupun bersifat endofitik (hidup di dalam
jaringan jasad lain). Misal pada Hydra, atau menempel pada tubuh jasad lain
(kulit kura-kura) sehingga kelihatannya hewan tersebut mempunyai klorofil
karena berawarna hijau. Ada beberapa yang hidup secara simbiosis dengan jamur
membentuk jasad baru yang disebut lichenes (lumut kerak).
Klasifikasi Alga-Biru Hijau
Berbentuk sel tunggal atau filamen (serat) yang
disekelilingnya diselimuti oleh seludang yang terdiri dari lendir
(polisakharida), atau berbentuk koloni sederhana.
Termasuk kedalam kelompok jasad yang fotosintetik karena
mempunyai klorofil, disamping pigmen lainnya seperti fikobilin (biru),
fukosantin (coklat) dan fukoeritrin (merah) hidup didalam air, di dalam tanah
yang lembab atau bersimbiosis dengan jasad lain, sejak paku-pakuan (Azolla)
didalam rongga udara daunnya, atau dengan tanaman tinggi (Cassuarina)
dengan membentuk akar karang
Peran mikroorganisme dalam khidupan
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran
sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan
untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami
pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.
Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena
mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar
sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan
terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang
kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan.
Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk
persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan
akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.
Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat (Darkuni, 2001). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.
Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat (Darkuni, 2001). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.
Peranan yang Merugikan
- Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun
tumbuhan
Misalnya Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia
dan Corynebacterium diphtheriae penyebab dipteri.
- Penyebab kebusukan makanan (spoilage)
Adanya kebusukan pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa
jenis bakteri yang tumbuh dalam makanan tersebut. Beberapa di antara
mikroorganisme dapat mengubah rasa beserta aroma dari makanan sehingga dianggap
merupakan mikroorganisme pembusuk. Dalam pembusukan daging, mikroorganisme yang
menghasilkan enzim proteolitik mampu merombak protein-protein. Pada proses
pembusukan sayur dan buah, mikroorganisme pektinolitik mampu merombak
bahan-bahan yang mengandung pektin yang terdapat pada dinding sel tumbuhan
(Tarigan, 1988). Mikroorganisme seperti bakteri, khamir (yeast) dan
kapang (mould) dapat menyebabkan perubahan yang tidak dikehendaki pada
penampakan visual, bau, tekstur atau rasa suatu makanan. Mikroorganisme ini
dikelompokkan berdasarkan tipe aktivitasnya, seperti proteolitik, lipolitik,
dll. Atau berdasarkan kebutuhan hidupnya seperti termofilik, halofilik, dll.
Peranan yang Menguntungkan
Banyak yang menduga bahwa mikroorganisme membawa dampak yang
merugikan bagi kehidupan hewan, tumbuhan, dan manusia, misalnya pada bidang mikrobiologi
kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme yang patogen yang
menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang khas. Meskipun
demikian, masih banyak manfaat yang dapat diambil dari
mikroorganisme-mikroorganisme tersebut. Penggunaan mikroorganisme dapat
diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti bidang pertanian,
kesehatan, dan lingkungan. Beberapa manfaat yang dapat diambil antara lain
sebagai berikut:
Bidang pertanian
Dalam bidang pertanian, mikroorganisme dapat digunakan untuk
peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrien, dan
peternakan hewan. Nitrogen bebas merupakan komponen terbesar udara. Unsur ini
hanya dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam bentuk nitrat dan pengambilan
khususnya melalui akar. Pembentukan nitrat dari nitrogen ini dapat terjadi
karena adanya mikroorganisme. Penyusunan nitrat dilakukan secara bertahap oleh
beberapa genus bakteri secara sinergetik.
Kajian religi:
Surat An-Nur 45:
45. Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air,
maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian
berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat
kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu.
Surat An-Nahl 12:
12. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan
untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi kaum yang memahami (nya).
Surat Al-Baqaroh 164:
164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang
berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan
air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi
itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara
langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah)
bagi kaum yang memikirkan.
KESIMPULAN
Mikroorganisme merupakan suatu kelompok organisme yang tidak
dapat dilihat dengan menggunakan mata telanjang, sehingga diperlukan alat bantu
untuk dapat melihatnya seperti mikroskop, lup dan lain-lain.
Klasifikasi adalah suatu istilah yang berkaitan dan sering
kali digunakan atau dipertukarka dengan taksonomi.
Mikroorganisme terbagi menjadi dua kelopok yaitu:
1. Karyota, yaitu kelompok
mikroba yang sudah mempunyai inti yang jelas atau sudah terdiferensiasi.
2. Prokaryota, yaitu kelompok
mikroba yang tidak mempunyai inti yang jelas atau tidak terdiferensiasi.
Ciri-ciri utama suatu mikroorganisme yaitu:
a) Morfologi
b) Sifat Kimiawi
c) Sifat Biakan
d) Sifat Metabilisme
e) Sifat Antigenik
f) Sifat Genetik
g) Patogenitas
h) Sifat Ekologi
Mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang
merugikan maupun yang menguntungkan yaitu:
Peranan yang Merugikan
- Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun
tumbuhan
Misalnya Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia
dan Corynebacterium diphtheriae penyebab dipteri.
- Penyebab kebusukan makanan (spoilage)
Adanya kebusukan pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa
jenis bakteri yang tumbuh dalam makanan tersebut. Beberapa di antara
mikroorganisme dapat mengubah rasa beserta aroma dari makanan sehingga dianggap
merupakan mikroorganisme pembusuk.
Peranan yang Menguntungkan
Contoh dalam bidang pertanian mikroorganisme dapat digunakan
untuk peningkatan kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus
nutrien, dan peternakan hewan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar